Warga STM Hilir Hadang Truk
STM Hilir, (Analisa). Belasan warga Dusun III Lau Gambir, Desa Negara/Beringin, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang menghadang Truk, bahkan nyaris membakar, Selasa (29/9).
Diketahui satu unit truk fuso BK 8783 LG bermuatan balok kayu gelondongan tersebut, dihadang oleh masyarakat dikarenakan mereka merasa dirugikan. Kerugian masyarakat karena merasa terganggu ketika Truk tersebut melintas di depan rumah warga.
Menurut informasi yang dihimpun di lokasi menyebutkan, truk tronton disebut bermuatan balok kayu jenis meranti, yang berasal dari daerah Padangsidempuan Tapanuli Selatan.
Salah seorang warga, Tangkel Ginting yang mengaku kaca nako rumah miliknya pecah, diduga akibat dari getaran yang ditimbulkan truk saat melintas.
Getaran tersebut juga diakibatkan dari truk yang mengangkut beban melebihi tonase (over kapasitas). Selain itu, dengan aktivitas truk balok kayu tersebut, pengguna jalan lainnya juga merasa terganggu, karena jalan di sana cukup sempit dan bahkan akan cepat rusak.
Suasana kegaduhan juga terjadi, terlebih saat kehadiran seorang pria bermarga Hutasoit mengaku pemilik balok kayu, lantaran tercetus ucapan yang dinilai melecehkan warga Desa tersebut, namun suasana kembali kondusif ketika Kapolsek Talun Kenas, AKP Kesmart Purba, hadir dan melakukan mediasi kepada kedua belah pihak.
Menurut keterangan supir truk, Sadikin (31), dirinya dan keneknya Syahril (23) yang merupakan warga Batang Bahal, Kecamatan Padang Sidempuan, pagi itu melintas dengan mengendarai truk dan mengangkut puluhan ton kubik kayu balok jenis meranti.
Rencanaya, kayu balok tersebut, seyogianya akan dijual ke PT Intan Kencana Harum yang berlokasi di Dusun III Lau Gambir dengan menejer bernama Abi. Dan pasokan ini adalah yang kedua kalinya dalam kurun waktu sepekan belakangan. Sedangkan pemiliknya adalah oknum bermarga Hutasoit.
Sementara itu, Kapolsek Talun Kenas, AKP Kesmart Purba, ketika dikonfirmasi terkait kehadirannya di lokasi menyebutkan, hal tersebut hanyalah bersifat melerai permasalahan terutama antar warga, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang nantinya hanya akan merugikan diri sendiri. (bip)